Teknologi Manufaktur

Height gauge adalah alat ukur panjang yang biasanya digunakan di bidang manufaktur. Meskipun bernama height gauge , alat ini tidak selalu digunakan untuk mengukur ketinggian. Height gauge memiliki peluncur yang bisa meluncur pada suatu tiang. Peluncur dan tiang tersebut memiliki skala yang mirip dengan jangka sorong. Pada penggunaannya tiang height gauge tegak lurus terhadap bidang referensi. Bidang referensi yang digunakan biasanya adalah meja rata dari granit. Selain untuk mengukur, height gauge juga digunakan untuk membuat garis yang sejajar terhadap bidang referensi.

Rantai dan sprocket adalah salah satu jenis transmisi. Sama seperti jenis transmisi lainnya rantai dan sprocket berfungsi untuk meneruskan daya dari poros satu ke poros yang lain. Sprocket berupa roda yang memiliki banyak gigi. Rantai merupakan kumpulan banyak roller yang saling terhubung. Paling tidak membutuhkan satu rantai untuk menghubungkan dua sprocket supaya transmisi ini dapat bekerja.

Shell molding adalah proses pengecoran di mana cetakannya berupa tempurung ( shell ) tipis. Tebal tempurung biasanya 9 mm. Tempurung tersebut dibuat dari pasir yang disatukan oleh pengikat resin thermosetting . Shell molding dikembangkan di Jerman pada tahun 1940-an.

Pengecoran dengan cetakan pasir merupakan proses pengecoran yang paling banyak digunakan. Hampir semua logam paduan ( alloy ) bisa dituang pada cetakan pasir. Proses pengecoran dengan cetakan pasir juga dapat digunakan untuk logam dengan suhu cair tinggi seperti baja, nikel, dan titanium. Proses pengecoran ini fleksibel, mampu mengerjakan produk ukuran kecil hingga sangat besar dan dalam jumlah produksi hingga jutaan.

Pengecoran merupakan salah satu proses manufaktur yang banyak digunakan di dunia industri. Prinsip pengecoran yaitu menuang bahan cair pada cetakan dan membiarkannya padat. Berdasarkan jenis cetakan yang digunakan, proses pengecoran logam dibagi menjadi tiga kategori: cetakan sekali pakai, cetakan permanen, dan cetakan komposit.

Produk cor sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Produk-produk tersebut seperti blok mesin, pintu saluran air di jalan raya, keran air, dll. Jika pengecoran dipilih oleh perancang sebagai proses pembuatan komponen tertentu, ada pedoman yang harus diikuti supaya terhindar dari banyak cacat. Beberapa pedoman dan pertimbangan penting untuk proses pengecoran antara lain sebagai berikut:

Sebagian besar produk cor terbuat dari logam paduan (bukan logam murni). Bahan paduan secara umum lebih mudah untuk dicetak, dan sifat-sifat produk yang dihasilkan lebih baik. Paduan cor dapat dibagi menjadi ferrous atau nonferrous . Pada jenis ferrous dibagi lagi menjadi besi cor dan baja cor.

Mikrometer merupakan salah satu jenis alat ukur yang sering digunakan di dunia industri. Pada mikrometer metris, ketelitian yang dimiliki biasanya 0,01 mm atau 0,001 mm. Berikut cara membaca mikrometer dengan ketelitian 0,01 mm:

Produk tuang banyak kita jumpai pada perabot rumah dan komponen mesin. Produk yang baik pasti tidak memiliki cacat. Cacat pada produk tuang (cor) dapat diketahui dengan beberapa prosedur. Prosedur inspeksi pengecoran meliputi:

Cacat sangat mungkin terjadi pada produk-produk cor. Penyebabnya bisa jadi karena kesalahan pengoperasian. Berikut beberapa cacat yang hanya terjadi pada produk cor dengan cetakan pasir:

Mikrometer adalah alat ukur yang sering digunakan di dunia industri. Alat ukur ini ada yang mempunyai ketelitian hingga 0,001 mm. Berikut cara membaca mikrometer dengan ketelitian 0,001 mm:

Pengecoran adalah salah satu proses manufaktur yang sering kita jumpai. Pada produk pengecoran juga bisa terjadi cacat. Cacat kualitas bisa diakibatkan oleh kesalahan dalam proses pengecoran.

Mikrometer luar ( outside micrometer ) adalah jenis mikrometer yang paling sering digunakan. Mikrometer luar berfungsi untuk mengukur panjang suatu objek. Aplikasi mikrometer ini antara lain untuk mengukur diameter as, diameter poros, tebal pipa, dll.

Penyusutan pada proses pengecoran terjadi selama pendinginan dan pembekuan. Penyusutan dapat terjadi pada permukaan maupun bagian dalam benda kerja. Penyusutan pada permukaan benda kerja menyebabkan dimensinya berkurang. Di sisi lain penyusutan pada bagian dalam akan membentuk rongga pada benda kerja.