Coining (Bending)

Coining adalah jenis penekukan dasar di mana benda kerja ditekan di antara punch dan die. Baik ujung punch dan punch benar-benar menembus logam melewati sumbu netral di bawah tekanan tinggi. Istilah coining berasal dari kata coin (koin uang logam), karena pembuatan uang logam harus sama persis meskipun diproduksi secara massal. Berdasarkan ide ini nama coining diaplikasikan pada metode bending untuk produk-produk tekukan yang akurat dan konsisten.

Gambar 1. Coining (Penekukan).
(Sumber: SheetMetal.Me)

Kelebihan Proses Coining

Ada beberapa keuntungan yang signifikan dari penekukan coining lembaran logam. Keuntungan tersebut antara lain:

• Prosesnya dapat diulang berkali-kali.
• Presisi.
• Mampu mengurangi radius dalam hingga sekecil yang diinginkan.
• Mengurangi springback.
• Tidak memerlukan mesin CNC yang canggih untuk mengeksekusi.

Selama proses coining, bahan diletakkan di bawah tekanan yang cukup sehingga ujung punch menembus bahan di bagian bawah tekukan dan mulai mendekati die. Karena lembaran logam ditekan selama proses coining, radius tekukan yang dibentuk selalu sama dengan radius ujung punch. Penetrasi ke dalam logam juga mengurangi tegangan internal dan dianggap sebagai faktor yang berkontribusi untuk mengeliminasi springback.

Kekurangan Proses Coining

Kelemahan metode penekukan ini antara lain:

• Memerlukan tonase yang lebih besar dibandingkan dengan metode air bending dan bottom bending. Coining biasanya membutuhkan 5-8 kali tonase bottom bending.
• Karena tonase yang besar, keausan pada mesin akan jauh lebih besar daripada air bending atau bottom bending.
• Perkakas yang diperlukan untuk coining harus kuat dan ini dapat membatasi pilihan tool serta geometri.

Aplikasi Proses Coining

Pembatasan perkakas dan kebutuhan tonase yang besar menyebabkan proses penekukan coining jarang digunakan di dunia fabrikasi logam.