Garis pada Gambar Mesin

Garis merupakan komponen penting dalam sebuah gambar. Pada gambar mesin, dikenal berbagai macam garis. Tiap-tiap garis tersebut memiliki arti dan penggunaan tersendiri. Berikut beberapa macam garis yang digunakan dalam menggambar mesin.

Macam-macam garis pada gambar teknik.
Gambar 1. Garis pada Gambar Mesin.
(Sumber: K. L. Narayana, P. Kannaiah, dan K. V. Reddy, 2006, Machine Drawing, edisi 3.)

Macam-macam Garis pada Gambar Mesin

Garis kontinu tebal
Garis kontinu tebal digunakan untuk garis-garis nyata atau garis-garis benda. Selain itu, garis ini juga digunakan untuk garis-garis tepi.

Garis kontinu tipis
Garis kontinu tipis memiliki tujuh fungsi antara lain sebagai: garis khayal, garis ukur, garis proyeksi (bantu), garis penunjuk, garis arsir, garis nyata dari penampang yang diputar di tempat (potongan), dan garis sumbu pendek.

Garis putus-putus (boleh tebal atau tipis, asalkan jangan dicampur)
Garis putus-putus berfungsi antara lain sebagai garis benda (nyata) yang terhalang dan garis tepi yang terhalang.

Setrip titik tipis
Setrip titik tipis digunakan sebagai: garis sumbu, garis simetri, dan garis lintasan.

Setrip titik tipis yang dipertebal pada bagian ujung dan belokannya
Setrip titik tipis ini digunakan sebagai garis potong atau garis bidang potong.

Setrip titik tebal
Setrip titik tebal berfungsi sebagai garis penunjukan permukaan yang harus mendapat penanganan khusus.

Setrip titik dengan titik ganda (tipis)
Setrip titik dengan titik ganda memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai: bagian yang berdampingan, batas-batas kedudukan benda yang bergerak, dan garis centroid (pada batang profil).

Garis kontinu bebas (tipis)
Garis kontinu bebas (tipis) digunakan sebagai garis-garis batas dari potongan sebagian (sobekan) atau bagian yang dipotong (diinterupsi).

Garis kontinu dengan zigzag (tipis)
Garis kontinu dengan zigzag fungsinya sama dengan garis kontinu bebas (tipis), yakni sebagai garis-garis batas dari potongan sebagian atau bagian yang diinterupsi.

Tebal Garis

Pada praktiknya, dua ketebalan garis digunakan dalam menggambar. Perbandingan antara garis tebal dengan garis tipis sebaiknya tidak kurang dari 2:1. Pemilihan berapa ketebalan garis, sebaiknya dilakukan menurut besar kecilnya gambar dan jenis gambar. Pilihan ketebalan garis yang dapat digunakan antara lain: 0,18; 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1; 1,4; dan 2 mm.

Untuk garis yang paralel seperti arsiran, celah atau ruang antar garis sebaiknya tidak kurang dari 0,7 mm.

Penerapan Garis pada Gambar Teknik

Garis pada gambar teknik adalah bagian dari bahasa grafis khusus yang menjadi standar di seluruh industri. Setiap jenis garis memiliki makna tertentu. Penggunaan atau penerapan garis harus tepat sesuai standar, baik pada gambar tradisional atau CAD. Gambar berikut merupakan contoh penggunaan garis pada gambar mesin:

Aplikasi garis pada gambar mesin.
Gambar 2. Penerapan Garis.
(Sumber: K. L. Narayana, P. Kannaiah, dan K. V. Reddy, 2006, Machine Drawing, edisi 3.)

Keterangan gambar 2:
  • A1 = Garis benda yang terlihat.
  • B1 = Garis imajiner.
  • B2 = Garis ukuran.
  • B3 = Garis proyeksi.
  • B4 = Garis penunjuk.
  • B5 = Garis arsir.
  • B6 = Garis potongan yang diputar di tempat.
  • B7 = Garis sumbu yang pendek.
  • C1 = Garis batas parsial atau interupsi.
  • D1 = Garis batas sobekan atau interupsi.
  • E1 = Garis benda yang tidak terlihat.
  • G1 = Garis sumbu.
  • G2 = Garis sumbu simetri.
  • G3 = Lintasan.
  • J1 = Tanda untuk garis atau permukaan yang berlaku persyaratan khusus.
  • K1 = Garis komponen yang berdekatan.
  • K2 = Posisi alternatif dari komponen yang bergerak.
  • K3 = Garis centroidal.

Referensi

K. L. Narayana, P. Kannaiah, dan K. V. Reddy, 2006, Machine Drawing, edisi 3.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam-macam Teknik Pembubutan (Turning)