Alat Potong (Cutting Tool)
Pengertian Alat Potong
Alat potong (cutting tool) merupakan sesuatu yang digunakan untuk menyayat benda kerja. Alat potong digunakan pada setiap mesin produksi, seperti mesin bubut (turning), mesin frais (milling), mesin sekrap (shaping), mesin bor (drilling), dll. Pada masing-masing mesin tersebut, bentuk alat potong yang digunakan tentu berbeda.Gambar 1. Alat Potong Mesin Frais. |
Penggunaan alat potong pada mesin bubut:
- Sudut harus tepat sesuai material.
- Pemasangan setinggi center.
- Panjang minimal pahat pada toolpost 1,5x ukuran penampang.
- Menentukan putaran mesin.
- Menentukan bahan pendingin.
Material Alat Potong
Berikut material alat potong yang diurutkan mulai dari lunak sampai keras:- Baja karbon
- High speed steel (HSS)
- Paduan cor non ferro
- Karbida
- Keramik
- Cubic boron nitrides (CBN)
- Intan (sintetis maupun natural)
Kerusakan Alat Potong
Berikut kerusakan pada alat potong:- Abrasif
- Kimiawi
- Adhesi
- Difusi
- Oksidasi
- Deformasi plastis
- Keretakan dan kelelahan
Pendingin pada Proses Pemotongan atau Penyayatan
Berikut jenis media pendingin yang dapat digunakan pada benda kerja dengan material tertentu:- Besi cor (material benda kerja) → Minyak cair; dikerjakan kering (media pendingin).
- Aluminium → Pelumas kerosin.
- Besi tempa → Minyak + air.
- Kuningan → Minyak parafin; dikerjakan kering.
- Baja → Minyak + air; minyak mineral.
Fungsi Media Pendingin
Berikut fungsi penggunaan media pendingin pada proses penyayatan:- Mengurangi gesekan antara serpihan, pahat dan benda kerja.
- Mengurangi suhu pahat dan benda kerja.
- Mencuci serpihan.
- Memperbaiki penyelesaian permukaan.
- Memperpanjang usia alat potong.
- Menurunkan daya yang diperlukan.
- Mengurangi kemungkinan korosi pada mesin dan benda kerja.
- Membantu mencegah menempelnya serpihan pada kepala pahat.
Pendingin Kimia
Berikut beberapa pendingin kimia yang digunakan dalam proses penyayatan:- Amina dan nitrit untuk mencegah karat.
- Nitrat untuk menstabilkan nitrit.
- Fostat dan borat untuk melunakkan air.
- Bahan sabun dan pembasah untuk pelumasan dan mengurangi tegangan permukaan.
- Gabungan dari fosfor, chlorin, dan belerang untuk pelumasan.
- Chlorin untuk pelumasan.
- Glikol sebagai bahan pengaduk dan pembasah.
- Germisida untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri.