Rotary bending membentuk lembaran logam dengan mekanisme yang mirip seperti
edge bending. Meskipun mirip,
rotary bending menggunakan desain
punch dan
die yang berbeda dari
edge bending.
Punch pada
rotary bending berbentuk silinder dengan alur bersudut (alur V) sesuai besar sudut produk yang diinginkan. Silinder tersebut dapat berputar dan terpasang pada
saddle.
|
Gambar 1. Rotary Bending.
(Sumber: SheetMetal.Me) |
Lembaran logam diletakkan di atas
die dengan pemasangan mirip
edge bending. Namun tidak seperti pada
edge bending,
rotary bending tidak menggunakan
pressure pad.
Alur V pada
punch silinder memiliki dua permukaan. Satu permukaan menekan dan menahan lembaran logam pada
die. Ketika gaya ditransmisikan melalui
punch silinder,
punch tersebut berputar serta menyebabkan permukaan lain menekuk lembaran logam hingga menyentuh tepi
die (sementara permukaan pertama terus menahan benda kerja pada posisinya). Alur pada silinder bisa bersudut kurang dari atau lebih dari 90 derajat, sehingga bisa menekuk berbagai tekukan lancip dan tumpul.
Aplikasi Rotary Bending
Rotary bending memiliki kelebihan dibandingkan dengan
edge bending. Hal tersebut karena
rotary bending bisa menghilangkan kebutuhan
pressure pad dan mampu membengkokkan lebih dari 90 derajat tanpa peralatan yang bekerja secara horizontal. Proses
rotary bending relatif baru dan mendapatkan popularitas di industri manufaktur. Selain itu,
rotary bending memberikan keuntungan mekanis yang baik.