Gambar 1. Proses Peen Forming. |
Proses peen forming menyebabkan tegangan sisa pada permukaan lembaran yang ditekan (ditembaki). Tegangan sisa tersebut meningkatkan kekuatan fatigue pada lembaran logam. Berbeda dengan proses pembentukan bahan lainnya, peen forming tidak menggunakan die. Proses pembentukan ini juga dilakukan pada suhu ruang.
Kelebihan Menggunakan Proses Peen Forming
Berikut ini beberapa keunggulan dari proses peen forming:- Tidak memerlukan die pembentuk.
- Proses dapat dilakukan pada suhu ruang.
- Modifikasi bentuk masih bisa dilakukan bila ingin mengubah desain.
- Tegangan tekan sisa yang dihasilkan mampu meningkatkan ketahanan fatigue tekuk dan retak korosi tegangan.
- Bisa diterapkan pada lembaran logam berukuran sangat besar.
Gambar 2. Lembaran Sebelum dan Setelah Diproses Peen Forming. |
Kekurangan Menggunakan Proses Peen Forming
Berikut kelemahan dari proses peen forming:- Tidak bisa membentuk/menekuk lembaran logam menjadi tekukan bersudut siku atau tajam.
Aplikasi Peen Forming
Aplikasi peen forming di dunia industri antara lain untuk membentuk kelengkungan yang halus dan kompleks pada kulit sayap pesawat terbang. Pada kasus tertentu, peen forming digunakan untuk menyempurnakan bentuk panel sayap setelah proses hot forming dilakukan. Proses peen forming bisa memperbaiki distorsi pada komponen mesin. Selain itu peen forming juga dimanfaatkan untuk meluruskan komponen-komponen yang bengkok atau terpuntir.Peen forming bisa diterapkan pada semua logam. Ukuran benda kerja yang bisa dikerjakan dengan peen forming yaitu lebar 4,2 m dan panjang 30 m. Tebal bahan yang dapat dikerjakan antara lain sebagai berikut:
- Aluminium sekitar 1,2-50 mm.
- Baja paduan berkekuatan tinggi sekitar 0,40-25 mm.