Fisika klasik, kumpulan teori yang ada sebelum munculnya mekanika kuantum, menjelaskan banyak aspek alam pada skala biasa, sementara mekanika kuantum menjelaskan aspek alam pada skala yang sangat kecil. Sebagian besar teori dalam fisika klasik dapat diturunkan dari mekanika kuantum sebagai perkiraan yang valid pada skala besar (makroskopis).
Mekanika kuantum berbeda dari fisika klasik dalam banyak hal, termasuk:
- Kuantifikasi: dalam mekanika kuantum, energi, momentum, momentum sudut, dan besaran lainnya sering dibatasi pada nilai-nilai diskrit.
- Dualitas gelombang-partikel: objek memiliki karakteristik partikel dan gelombang.
- Prinsip ketidakpastian: diberikan satu set lengkap kondisi awal, ada batasan seberapa akurat nilai suatu besaran fisik dapat diprediksi sebelum pengukurannya.
- Keterjeratan kuantum: objek dapat dihubungkan bersama sedemikian rupa sehingga mereka berbagi nasib yang sama, bahkan ketika dipisahkan oleh jarak yang jauh.
Mekanika kuantum telah memainkan peran penting dalam pengembangan banyak teknologi modern, termasuk laser, transistor, dan nuklir. Ini juga penting untuk memahami banyak aspek alam, seperti perilaku atom dan molekul, struktur material, dan sifat cahaya.
Berikut adalah beberapa contoh fenomena kuantum:
- Elektron hanya dapat eksis pada tingkat energi tertentu di sekitar atom.
- Cahaya dapat berperilaku seperti gelombang dan partikel.
- Partikel dapat menembus penghalang yang tidak dapat mereka atasi secara klasik.
- Partikel dapat terjerat sedemikian rupa sehingga mereka berbagi nasib yang sama, bahkan ketika dipisahkan oleh jarak yang jauh.
Mekanika kuantum adalah subjek yang kompleks dan menantang, tetapi juga merupakan salah satu teori terpenting dan tersukses dalam fisika. Ini telah merevolusi pemahaman kita tentang alam semesta dan telah mengarah pada pengembangan banyak teknologi penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar