Jenis Sambungan pada Brazing

Sambungan brazing biasanya terdiri dari dua jenis: butt dan lap. Sambungan butt konvensional menyediakan area terbatas untuk menyambung, sehingga membahayakan kekuatan sambungan. Untuk meningkatkan area sambungan, biasanya dilakukan modifikasi sambungan seperti gambar 1.

Sambungan butt.
Gambar 1. Sambungan Butt.
(Sumber: M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, edisi 4.)

Sambungan lap lebih banyak digunakan pada brazing, karena dapat menyediakan permukaan sambungan yang relatif besar. Keuntungan brazing dengan sambungan lap adalah permukaan sambungan lebih luas, bukan hanya di tepi seperti pada las fillet.

Sambungan lap.
Gambar 2. Sambungan Lap.
(Sumber: M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, edisi 4.)

Jarak bebas antara permukaan sambungan merupakan bagian penting dalam brazing. Jarak bebas harus cukup besar agar tidak membatasi aliran logam. Namun jika celah sambungan terlalu besar, aksi kapiler akan berkurang dan akan ada area di mana tidak ada logam pengisi. Kekuatan sambungan dipengaruhi oleh jarak bebas.

Kebersihan permukaan sambungan juga penting. Permukaan harus bebas dari oksida, minyak, dan kontaminan lainnya. Pembersihan secara kimia dan mekanis bisa digunakan. Selama proses brazing, flux digunakan untuk menjaga kebersihan permukaan dan membantu aksi kapiler di celah antara permukaan benda kerja.

Referensi

M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, edisi 4.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menyalakan dan Mematikan Api Las Oxyacetylene

Fungsi Flux pada Elektroda SMAW