Elastisitas dan Plastisitas pada Suatu Material

Sebuah material akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran ketika material tersebut diberi gaya luar. Perubahan tersebut kadang tidak terlihat oleh manusia karena terlalu kecil. Ada dua sifat material yang bisa terjadi, jika material tersebut menerima gaya luar. Kedua sifat itu adalah elastisitas dan plastisitas.

Grafik berupa garis lurus.
Gambar 1. Perubahan Panjang Berbanding Lurus dengan Gaya.
(Sumber: J. Bird dan C. Ross, 2002, Mechanical Engineering Principles)

Elastisitas adalah kemampuan suatu material untuk kembali ke bentuk dan ukuran aslinya ketika gaya luar dihilangkan. Contoh bahan elastis antara lain baja, tembaga, plastik, dan karet.

Plastisitas adalah sifat bahan di mana bahan tersebut secara permanen berubah akibat gaya (belum sampai putus). Dengan kata lain jika suatu bahan tidak kembali ke bentuk aslinya, itu disebut plastis. Contoh bahan plastis antara lain timah dan plasticine.

Jika gaya tarik diterapkan pada batang baja lunak dengan peningkatan bertahap dan perubahan panjang pada batang tersebut diukur, maka asalkan gaya yang diberikan tidak terlalu besar, bisa menghasilkan grafik seperti yang ditunjukkan pada gambar 1. Grafik berupa garis lurus, hal itu menunjukkan bahwa perubahan panjang berbanding lurus dengan gaya yang diberikan.

Titik pada grafik di mana perubahan panjang tidak lagi sebanding dengan gaya yang diberikan dikenal sebagai batas proporsionalitas. Tepat setelah titik tersebut bahan dapat berperilaku secara elastis non-linear hingga batas elastis tercapai. Jika gaya yang diberikan semakin besar, bahan tersebut menjadi plastis dan tidak dapat kembali ke panjang aslinya ketika gaya dilepas. Bahan tersebut kemudian dikatakan telah melewati batas elastisnya dan grafik gaya-perubahan panjang yang dihasilkan bukan lagi berupa garis lurus.

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Flux pada Elektroda SMAW

Cara Menyalakan dan Mematikan Api Las Oxyacetylene