Cacat dan Tegangan Residual pada Proses Drawing
Cacat pada batang atau kawat yang ditarik mirip dengan cacat pada hasil ekstrusi, terutama retakan tengah (lihat gambar 1). Jenis cacat utama lainnya dalam drawing adalah goresan longitudinal atau lipatan (seam) pada material. Seam tersebut dapat terbuka selama proses pembentukan lanjutan (seperti upsetting, heading, thread rolling, atau bending pada benda kerja). Selain itu, seam juga dapat menyebabkan masalah kontrol kualitas yang serius. Berbagai cacat permukaan lainnya (seperti goresan dan tanda bekas die) juga dapat disebabkan oleh pemilihan parameter proses yang tidak tepat, pelumasan yang buruk, atau kondisi cetakan yang buruk.
Karena mengalami deformasi tidak seragam selama proses drawing (penarikan), produk yang ditarik pada suhu dingin biasanya memiliki tegangan residual. Pada pekerjaan reduksi ringan, tegangan residual permukaan longitudinal bersifat tekan. Sebaliknya, reduksi yang besar menghasilkan tegangan residual permukaan bersifat tarik. Tegangan residual dapat menjadi penyebab retak-korosi pada benda kerja. Selain itu, tegangan residual juga menyebabkan komponen melengkung jika komponen tersebut dikerjakan lebih lanjut dengan proses permesinan.
Gambar 1. Cacat pada Proses Drawing. (Sumber: S. Kalpakjian, S. R. Schmid, dan H. Musa, 2009, Manufacturing Engineering and Technology, 6th ed.) |
Karena mengalami deformasi tidak seragam selama proses drawing (penarikan), produk yang ditarik pada suhu dingin biasanya memiliki tegangan residual. Pada pekerjaan reduksi ringan, tegangan residual permukaan longitudinal bersifat tekan. Sebaliknya, reduksi yang besar menghasilkan tegangan residual permukaan bersifat tarik. Tegangan residual dapat menjadi penyebab retak-korosi pada benda kerja. Selain itu, tegangan residual juga menyebabkan komponen melengkung jika komponen tersebut dikerjakan lebih lanjut dengan proses permesinan.