Dimensi harus ditampilkan pada gambar dengan ukuran karakter yang cukup agar dapat terbaca. Dimensi harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mereka tidak disilangkan atau dipisahkan oleh garis lain pada gambar. Sesuai standar ISO, dimensi harus ditunjukkan menurut salah satu dari dua metode berikut. Namun, hanya satu metode yang harus digunakan pada satu gambar.
|
Gambar 1. Sistem Selaras |
Sistem Selaras
Dimensi harus ditempatkan sejajar dengan garis dimensi mereka dan sebaiknya terletak di tengah dan di atas garis dimensi (Gambar 1.a). Pengecualian dapat dilakukan di mana
running dimensi digunakan (Gambar 2). Dimensi dapat ditulis sehingga mereka dapat dibaca dari bawah atau dari sisi kanan gambar. Dimensi pada garis dimensi miring harus berorientasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.b. Dimensi sudut dapat berorientasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.c.
|
Gambar 2. Running Dimensi |
Sistem Satu Arah
Dimensi harus diindikasikan sehingga mereka dapat dibaca dari bagian bawah gambar saja. Garis dimensi non-horizontal dibuat terputus pada bagian tengah untuk menyisipkan dimensi (Gambar 3.a). Dimensi sudut dapat berorientasi seperti pada Gambar 3.b.
|
Gambar 3. Sistem Satu Arah |
|
Gambar 4. Contoh Pemberian Dimensi |
Dimensi dapat berupa:
- Di atas perpanjangan garis dimensi, di luar salah satu batas garis dimensi, ketika ruang terbatas (Gbr. 4) atau,
- Pada ujung garis leader, yang berujung pada garis dimensi, ketika terlalu pendek untuk menempatkan dimensi secara normal (Gbr. 4) atau,
- Di atas perpanjangan horizontal garis dimensi, di mana ruang tidak memungkinkan penempatan pada batas garis dimensi non-horizontal (Gbr. 5). Nilai dimensi yang di luar skala (kecuali menggunakan garis putus) harus digarisbawahi seperti ditunjukkan pada Gambar 5.
|
Gambar 5. Contoh Pemberian Dimensi |