Persyaratan Uji Kekerasan Vickers

Uji kekerasan Vickers (Vickers hardness testing) merupakan metode pengujian untuk mencari nilai kekerasan material padat. Pengujian ini menggunakan piramida intan yang berfungsi untuk menekan benda uji sehingga meninggalkan bekas berupa lekukan (indentasi).

Gambar 1. Lekukan (Indentasi) yang Diamati dengan Mikroskop

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengujian kekerasan Vickers:
  • Pilih metode pengujian sesuai standar seperti ASTM E384, ISO 6507, atau JIS Z 2244.
  • Ratakan dan haluskan permukaan benda uji baik menggunakan poles mekanikal atau poles elektrikal.
  • Gunakan beban sebesar mungkin untuk menghindari lekukan yang terlalu kecil. Panjang diagonal minimal yaitu 20 μm. Panjang diagonal di bawah 20 μm akan sulit untuk diukur secara akurat dengan mikroskop.
  • Beban yang dapat digunakan sebesar 1 g - 120.000 g (bisa dipilih sesuai standar yang diinginkan).
  • Panjang kedua diagonal pada satu lekukan (indentasi) harus sama. Toleransi perbedaan maksimal adalah +/- 5%.
  • Waktu indentasi 10 - 15 detik.
  • Tebal bahan uji minimal untuk ASTM yaitu sepuluh kali kedalaman indentasi, sedangkan tebal minimal menurut ISO yakni 15 - 20 kali panjang diagonal indentasi.
  • Pada bahan baja dan tembaga, jarak antara dua indentasi paling tidak tiga kali panjang diagonal. Namun untuk seng, timbal, timah, dan aluminium jarak antara dua indentasi minimal sebesar enam kali panjang diagonal.
  • Pastikan tidak terjadi defleksi pada benda uji ketika pengujian dilakukan.
  • Jangan lupa kalibrasi alat uji Vickers yang akan digunakan.
  • Periksa selalu kondisi mikroskop yang digunakan untuk mengukur lekukan (indentasi).

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Flux pada Elektroda SMAW

Cara Menyalakan dan Mematikan Api Las Oxyacetylene