Isothermal Forging

Isothermal forging adalah proses penempaan di mana cetakan juga ikut dipanaskan hingga mencapai suhu yang sama dengan suhu benda kerja. Karena cetakannya panas, maka kemampuan benda kerja untuk berubah bentuk tetap terjaga selama proses penempaan. Selain itu, suhu yang tinggi juga menyebabkan gaya penempaan menjadi rendah dan laju material di dalam rongga cetakan menjadi lebih meningkat.

Isothermal Forging
Gambar 1. Isothermal Forging.

Isothermal forging atau juga dikenal sebagai hot-die forging, mampu menghasilkan produk tempa dengan bentuk yang kompleks dan memiliki akurasi ukuran yang baik. Penempaan yang menghasilkan bentuk kompleks hampir jadi (near-net shape) dapat dilakukan dengan satu langkah penempaan menggunakan penekan hidraulik.

Karena cetakan dan benda kerja yang digunakan sama-sama panas, jenis material cetakan harus diperhatikan. Untuk menempa logam paduan bersuhu tinggi, cetakan yang digunakan biasanya berbahan nikel paduan atau molybdenum paduan. Nikel dan molybdenum paduan memiliki ketahanan yang baik terhadap suhu tinggi. Sedangkan untuk menempa aluminium paduan, cetakan dari bahan baja dapat digunakan.

Isothermal forging termasuk mahal dan memiliki produktivitas yang rendah. Meskipun begitu; penempaan ini bisa menjadi ekonomis ketika digunakan untuk membuat bentuk-bentuk rumit dengan material seperti aluminium, titanium, dan paduan super dengan quantitas tertentu.

Isothermal forging terkadang dilakukan di ruang vakum. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya oksidasi yang cepat pada bahan cetakan.

Aplikasi Isothermal Forging

Isothermal forging sangat cocok digunakan untuk membuat bentuk-bentuk benda yang rumit.

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Ulir Dalam dengan Tap

Fungsi Flux pada Elektroda SMAW