Sifat Mampu Tempa Logam (Forgeability)

Sifat mampu tempa (atau dalam Bahasa Inggris disebut forgeability) secara umum adalah kemampuan sebuah material untuk berubah bentuk tanpa mengalami retak. Besarnya sifat mampu tempa sebuah material dapat diketahui dengan dua uji coba sederhana. Kedua uji coba sederhana tersebut adalah upsetting dan hot-twist.

Percobaan Upsetting

Percobaan upsetting dilakukan dengan cara menekan benda uji secara aksial (arah tekanan sejajar dengan garis sumbu benda kerja) hingga terjadi perubahan bentuk. Ketika ditekan, tinggi benda uji akan berkurang dan ukuran penampang benda uji akan membesar. Apabila perubahan bentuk tersebut terjadi tanpa timbul retak atau terjadi dengan keretakan yang sedikit, maka benda tersebut memiliki sifat mampu tempa yang baik. Sehingga semakin tinggi tingkat perubahan bentuk yang bisa terjadi maka semakin tinggi sifat mampu tempa yang dimiliki.

Uji Tekan

Percobaan Hot-twist

Percobaan hot-twist dilakukan dengan benda uji berpenampang lingkaran. Benda berpenampang lingkaran tersebut dipuntir secara kontinu dengan arah yang sama hingga rusak (tidak bolak-balik arah). Percobaan ini dilakukan dengan beberapa benda uji dan dilakukan dengan suhu yang berbeda-beda. Ketika percobaan dilakukan, jumlah puntiran (putaran) penuh yang terjadi pada benda uji dihitung hingga benda uji tersebut rusak. Hal tersebut dilakukan pada tiap-tiap suhu yang telah ditentukan. Suhu di mana terjadi puntiran terbanyak selanjutnya dijadikan suhu penempaan. Suhu tersebut merupakan suhu di mana sifat mampu tempa maksimum dapat terjadi. Percobaan ini cocok diterapkan pada beberapa jenis baja.

Uji Puntir

Pertimbangan-pertimbangan yang Mendasari Sifat Mampu Tempa

Beberapa pertimbangan yang mendasari sifat mampu tempa antara lain:
(1) Kekuatan material.
(2) Suhu penempaan yang dibutuhkan.
(3) Gesekan yang mungkin terjadi.
(4) Kualitas produk tempaan.

Tabel 1. Sifat Mampu Tempa Logam
Jenis Logam
Perkiraan Kisaran Suhu Tempa (°C)
Aluminium paduan
400-550
Magnesium paduan
250-350
Tembaga paduan
600-900
Baja karbon dan baja paduan rendah
850-1150
Martensitic stainless steel
1100-1250
Austenitic stainless steel
1100-1250
Titanium paduan
700-950
Paduan tinggi berbasis besi
1050-1180
Paduan tinggi berbasis kobalt
1180-1250
Tantalum paduan
1050-1350
Molybdenum paduan
1150-1350
Paduan tinggi berbasis nikel
1050-1200
Tungsten paduan
1200-1300

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Flux pada Elektroda SMAW

Cara Menyalakan dan Mematikan Api Las Oxyacetylene