Karakteristik Logam Hasil Pengerolan

Berikut beberapa karakteristik dari logam hasil pengerolan:

Memiliki tegangan sisa

Tegangan sisa dapat timbul akibat proses deformasi yang tidak seragam, khususnya selama proses cold rolling. Tegangan sisa biasanya terjadi pada plat dan sheet. Diameter rol yang kecil serta pengurangan ketebalan yang sedikit memiliki kecenderungan untuk mengalami deformasi plastis di permukaan plat atau sheet. Kondisi ini menyebabkan tegangan tekan sisa di permukaan dan menyebabkan tegangan tarik di tengah (dalam) plat. Sebaliknya bila diameter rol yang digunakan besar serta pengurangan ketebalan yang dilakukan besar, akan memiliki kecenderungan terjadi deformasi di tengah plat. Hal tersebut terjadi karena gesekan yang lebih tinggi akibat bidang kontak yang lebih besar pada rol yang besar. Gesekan yang lebih tinggi menyebabkan distribusi tegangan sisa pada rol besar berlawanan dengan distribusi tegangan sisa pada rol kecil.

Gambar 1. Tegangan Sisa: (a) Tegangan sisa akibat rol berdiameter kecil, (b) Tegangan sisa akibat rol berdiameter besar.

Memiliki toleransi ukuran

Toleransi ketebalan pada lembaran (sheet) yang dirol dingin biasanya berkisar antara 0,1-0,35 mm, tergantung pada ketebalan lembaran (semakin tebal ukuran suatu benda maka nilai toleransinya semakin besar). Toleransi lebih tinggi biasanya diberikan pada plat yang dirol panas. Hal ini karena efek-efek panas. Toleransi kedataran biasanya berkisar antara 15 mm/m pada pengerolan dingin dan 55 mm/m pada pengerolan panas.

Memiliki kekasaran permukaan

Pengerolan dingin bisa menghasilkan permukaan yang sangat halus. Oleh karena itu, lembaran hasil pengerolan dingin tidak memerlukan finishing tambahan kecuali kalau ada aplikasi-aplikasi khusus. Sebaliknya pengerolan panas memiliki permukaan yang kasar. Tingkat kekasaran plat hasil pengerolan panas biasanya sama dengan tingkat kekasaran permukaan produk hasil pengecoran.

Memiliki penomoran

Ketebalan lembaran biasanya diidentifikasikan dengan sebuah gage number. Beberapa sistem penomoran digunakan di industri, tergantung pada jenis sheet metal yang diklasifikasi. Contoh penomoran seperti ¼ hard, ½ hard, dan lain-lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam-macam Teknik Pembubutan (Turning)

Garis pada Gambar Mesin