Solid-state Welding
Solid-state welding adalah kelompok pengelasan dengan penggabungan yang diperoleh dari pemberian tekanan saja atau pemberian panas diikuti dengan tekanan pada kedua benda kerja yang ingin digabung. Solid-state welding selalu memerlukan tekanan. Apabila hanya menggunakan panas lalu ditempelkan, akan sulit untuk terjadi penggabungan. Proses solid-state welding juga tidak menggunakan logam filler.
Dalam sebagian besar solid-state welding, ikatan metalurgi terbuat dengan kecil/sedikit atau tidak terjadi pencairan pada benda kerja. Untuk mengikat logam secara metalurgi, kedua benda kerja harus didekatkan/dihubungkan sehingga gaya cohesive atomic-nya saling menarik satu sama lain. Permukaan benda kerja yang akan ditempelkan harus dibersihkan terlebih dahulu. Permukaan tersebut harus bersih dari lapisan tipis kimia, gas, minyak, dll. Kebersihan benda kerja sangatlah penting untuk membiarkan terjadinya ikatan metalurgi.
Karena tidak ada peleburan, tidak ada kemungkinan terbentuknya cacat yang berhubungan dengan proses pengelasan fusi seperti porositas, slag inclusion, dan retak pemadatan. Proses pengelasan solid-state juga tidak memerlukan bahan pengisi, dan dalam beberapa kasus, bisa sangat efektif pada pengelasan logam yang berbeda yang tidak dapat dilas dengan proses konvensional karena ketidaksesuaian secara metalurgi. Peralatan pengelasan solid-state biasanya sangat mahal, dan beberapa proses melibatkan waktu persiapan yang signifikan dari benda kerja yang akan dilas. Sebagian besar proses ini terbatas pada desain sambungan tertentu, dan beberapa di antaranya tidak kondusif untuk lingkungan produksi. Metode pengujian nondestructive tidak selalu bekerja dengan baik dengan proses pengelasan solid-state karena kesulitan yang terkait dengan ikatan metalurgi.
Gambar 1. Salah Satu Jenis Solid-state Welding: Friction Stir Welding. (Sumber: Snowtech.) |
Dalam sebagian besar solid-state welding, ikatan metalurgi terbuat dengan kecil/sedikit atau tidak terjadi pencairan pada benda kerja. Untuk mengikat logam secara metalurgi, kedua benda kerja harus didekatkan/dihubungkan sehingga gaya cohesive atomic-nya saling menarik satu sama lain. Permukaan benda kerja yang akan ditempelkan harus dibersihkan terlebih dahulu. Permukaan tersebut harus bersih dari lapisan tipis kimia, gas, minyak, dll. Kebersihan benda kerja sangatlah penting untuk membiarkan terjadinya ikatan metalurgi.
Karena tidak ada peleburan, tidak ada kemungkinan terbentuknya cacat yang berhubungan dengan proses pengelasan fusi seperti porositas, slag inclusion, dan retak pemadatan. Proses pengelasan solid-state juga tidak memerlukan bahan pengisi, dan dalam beberapa kasus, bisa sangat efektif pada pengelasan logam yang berbeda yang tidak dapat dilas dengan proses konvensional karena ketidaksesuaian secara metalurgi. Peralatan pengelasan solid-state biasanya sangat mahal, dan beberapa proses melibatkan waktu persiapan yang signifikan dari benda kerja yang akan dilas. Sebagian besar proses ini terbatas pada desain sambungan tertentu, dan beberapa di antaranya tidak kondusif untuk lingkungan produksi. Metode pengujian nondestructive tidak selalu bekerja dengan baik dengan proses pengelasan solid-state karena kesulitan yang terkait dengan ikatan metalurgi.
Macam-macam Solid-state Welding
Berikut macam-macam pengelasan solid-state:- Forge welding.
- Cold welding.
- Roll welding.
- Hot pressure welding.
- Diffusion welding.
- Explosion welding.
- Ultrasonic welding.
- Friction welding.
- Friction stir welding.
- Inertia friction welding.
- Continuous drive friction welding.
Aplikasi Solid-state Welding
Beberapa penerapan solid-state welding antara lain:- Komponen dari bahan titanium yang digunakan di pesawat militer.
- Pengelasan tabung titanium.
- Pengelasan logam lunak seperti tembaga dan aluminium.
- Tangki bahan bakar dengan material paduan aluminium.
Komentar
Posting Komentar