Proses Manufaktur

Pengertian Manufaktur

Manufaktur merupakan proses mengubah bahan baku menjadi produk melalui bermacam-macam proses mesin dan operasional mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik. Manufaktur berasal dari dua kata berbahasa Latin, yaitu manus (tangan) dan factus (membuat). Kombinasi kedua kata tersebut mempunyai arti "dibuat dengan tangan". Manufaktur tersebut kini berkembang sehingga tidak harus bermakna proses yang dibuat dengan tangan atau tradisional. Perkembangan manufaktur sekarang telah menggunakan kontrol komputer dan sistem automasi.

Klasifikasi Proses Manufaktur

Secara garis besar proses manufaktur dibagi menjadi dua, yaitu processing operation dan assembly operation. Processing adalah kegiatan mengubah bentuk, sifat fisik, atau penampilan komponen untuk meningkatkan nilai barangnya. Assembly atau perakitan adalah proses menggabungkan dua komponen atau lebih menjadi satu kesatuan.

Proses Manufaktur

Proses manufaktur meliputi:
  • Perancangan produk.
  • Pemilihan material.
  • Tahap-tahap proses di mana produk tersebut dibuat.

Proses Manufaktur secara Ekonomi

Manufaktur dapat didefinisikan secara ekonomi. Manufaktur secara ekonomi merupakan proses meningkatkan nilai tambah. Agar lebih mudah dipahami, proses manufaktur secara ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut:

Proses manufaktur secara ekonomi.
Gambar 1. Proses Manufaktur secara Ekonomi.
(Sumber: M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, edisi 4.)

Industri Manufaktur

Industri manufaktur terdiri dari industri primer, industri sekunder, dan industri tersier. Industri primer mengeksploitasi sumber daya alam. Industri sekunder mengolah hasil industri primer sehingga dapat digunakan oleh konsumen. Industri tersier bergerak di bidang jasa (service).

Industri primer terdiri dari:
  • Pertanian.
  • Kehutanan.
  • Peternakan.
  • Perikanan.
  • Pertambangan.
  • Perminyakan.

Industri sekunder terdiri dari:
  • Otomotif.
  • Pakaian.
  • Minuman.
  • Bahan bangunan.
  • Logam.
  • Kimia.
  • Komputer.
  • Elektronik.
  • Obat-obatan.
  • Tekstil.
  • Kertas.
  • Plastik.
  • Karet.
  • Furniture.

Industri tersier terdiri dari:
  • Perbankan.
  • Komunikasi.
  • Edukasi.
  • Pemerintahan.
  • Kesehatan dan pengobatan.
  • Hiburan.
  • Hotel.
  • Transportasi.
  • Bengkel.

Produk Manufaktur

Produk akhir yang dibuat oleh industri manufaktur dapat dibagi menjadi dua kelas utama yaitu: barang konsumen dan barang modal. Barang konsumen adalah produk yang dibeli langsung oleh konsumen, seperti mobil, sepeda motor, komputer, TV, dan baju. Barang modal adalah barang yang dibeli oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau menyediakan jasa. Contoh barang modal termasuk pesawat terbang, komputer kantor, peralatan komunikasi, peralatan medis, truk, kereta, bus, lokomotif, peralatan mesin, dan peralatan konstruksi.

Selain produk akhir, ada barang-barang manufaktur lainnya seperti bahan, komponen, dan persediaan yang digunakan oleh perusahaan yang membuat produk akhir. Contoh dari barang-barang ini antara lain: baja lembaran, logam batangan, suku cadang mesin, cetakan, alat potong, die, dan pelumas.

Kemampuan Manufaktur

Pabrik manufaktur terdiri dari sekumpulan proses dan sistem yang dirancang untuk mengubah bahan baku tertentu menjadi produk dengan nilai lebih. Bahan, proses, dan sistem merupakan subjek dari manufaktur modern. Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur tidak bisa melakukan semuanya. Perusahaan hanya melakukan hal-hal tertentu, dan itu harus dilaksanakan dengan baik. Kemampuan manufaktur mengacu pada batasan teknis dan fisik dari sebuah perusahaan manufaktur dan setiap pabriknya. Beberapa dimensi dari kemampuan tersebut dapat diidentifikasi dalam 3 hal, antara lain: kemampuan teknologi pengolahan, ukuran fisik dan berat produk, serta kapasitas produksi.

Kemampuan teknologi pengolahan
Kemampuan pengolahan sebuah pabrik (atau perusahaan) adalah rangkaian proses manufaktur yang tersedia. Pabrik tertentu melakukan proses permesinan, pabrik yang lain mengerol billet baja menjadi baja lembaran, dan pabrik yang lainnya lagi membuat mobil. Bengkel mesin tidak dapat mengerol baja, dan pabrik pengerolan tidak dapat membuat mobil. Ciri yang membedakan pabrik-pabrik tersebut adalah proses yang dapat mereka lakukan. Kemampuan teknologi pengolahan sangat erat kaitannya dengan jenis material. Proses pembuatan tertentu cocok dengan bahan tertentu, sedangkan proses lainnya cocok dengan bahan lain. Dengan mengkhususkan diri pada proses atau kelompok proses tertentu, pabrik secara bersamaan mengkhususkan diri pada jenis bahan tertentu. Kemampuan teknologi pengolahan juga mencakup keahlian yang dimiliki oleh karyawan pabrik pada teknologi pengolahan ini. Perusahaan harus berkonsentrasi pada desain dan pembuatan produk yang tepat dengan kemampuan teknologi pengolahannya.

Batasan fisik produk
Aspek kedua dari kemampuan manufaktur ditentukan oleh fisik produk. Pabrik dengan serangkaian proses tertentu dibatasi dalam hal ukuran dan berat produk yang dapat ditampung. Produk yang besar dan berat sulit untuk dipindahkan. Pabrik harus dilengkapi derek dengan kapasitas muat yang diperlukan. Komponen yang lebih kecil dan produk yang dibuat dalam jumlah banyak dapat dipindahkan dengan konveyor atau cara lain. Batasan ukuran dan berat produk juga meluas ke kapasitas fisik peralatan manufaktur. Mesin produksi tersedia dalam berbagai ukuran. Mesin yang lebih besar harus digunakan untuk mengolah produk yang lebih besar. Peralatan produksi dan penanganan material harus direncanakan untuk produk yang berada dalam kisaran ukuran dan berat tertentu.

Kapasitas produksi
Batasan ketiga pada kemampuan manufaktur pabrik adalah kuantitas produksi yang dapat diproduksi dalam periode waktu tertentu (misalnya, bulan atau tahun). Batasan kuantitas ini biasa disebut kapasitas pabrik atau kapasitas produksi. Kapasitas produksi didefinisikan sebagai laju produksi maksimum yang dapat dicapai pabrik dalam kondisi operasi yang diasumsikan. Kondisi operasi mengacu pada jumlah shift per minggu, jam per shift, tingkat tenaga kerja langsung di pabrik, dan sebagainya.

Kapasitas pabrik biasanya diukur dalam satuan output, seperti berapa ton baja yang diproduksi oleh pabrik baja dalam satu tahun, atau jumlah mobil yang diproduksi oleh pabrik perakitan. Dalam kasus ini, output-nya merupakan produk homogen. Dalam kasus di mana output tidak homogen, faktor lain bisa menjadi ukuran, seperti jam kerja.

Material pada Proses Manufaktur

Sebagian besar bahan teknik dapat diklasifikasikan menjadi salah satu dari tiga kategori dasar yaitu: logam, keramik, dan polimer. Komposisi kimia, sifat mekanik, dan sifat fisik ketiga material tersebut berbeda. Perbedaan ini akan memengaruhi proses pembuatannya. Selain tiga kategori dasar tersebut, ada jenis material lain yaitu komposit. Komposit merupakan campuran non-homogen dari tiga tipe dasar di atas.

Logam
Logam yang digunakan pada proses manufaktur biasanya logam paduan. Logam paduan terdiri dari dua elemen atau lebih, di mana paling tidak salah satu elemennya adalah logam. Logam dan paduan dapat dibagi menjadi dua kelompok dasar yaitu: ferrous dan non-ferrous.

Keramik
Keramik didefinisikan sebagai senyawa yang mengandung unsur logam (atau semi logam) dan bukan logam. Unsur bukan logam yang khas adalah oksigen, nitrogen, dan karbon. Keramik terdiri dari bahan tradisional dan modern. Keramik tradisional meliputi: tanah liat, silika, alumina, dan silikon karbida. Keramik modern antara lain: tungsten carbide dan titanium carbide (karbida).

Polimer
Polimer adalah senyawa yang terbentuk dari unit struktural berulang yang disebut mers. Polimer biasanya terdiri dari karbon ditambah satu atau beberapa unsur lain seperti: hidrogen, nitrogen, oksigen, dan chlorine. Polimer dibagi menjadi tiga kategori: polimer termoplastik, polimer thermosetting, dan elastomer.

Komposit
Komposit adalah campuran dari tiga jenis bahan di atas. Komposit merupakan material yang terdiri dari dua fase atau lebih yang diproses secara terpisah, kemudian diikat bersama untuk mendapatkan sifat yang lebih unggul dari konstituennya. Struktur komposit biasanya terdiri dari partikel atau serat yang dicampur dengan fase kedua yang disebut matriks.

Referensi

M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, edisi 4.