Teknologi Manufaktur

Mesin spark-ignition yang disesuaikan secara khusus dapat dijalankan dengan metanol murni (M100) atau etanol (E100). Alkohol ini sebagian besar digunakan sebagai komponen bahan bakar untuk meningkatkan angka oktan.

Liquefied petroleum gas (LPG) merupakan campuran propana dan butana. LPG digunakan secara terbatas sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. LPG adalah produk sampingan dari proses penyulingan minyak mentah dan dapat dicairkan di bawah tekanan.

Komponen utama gas alam adalah metana. Komponen selanjutnya adalah gas inert , seperti karbon dioksida, nitrogen, dan hidrokarbon rantai rendah. Gas alam disimpan baik dalam bentuk gas sebagai compressed natural gas (CNG) pada tekanan 200 bar atau sebagai gas cair (LNG: liquefied natural gas ) pada -162 °C dalam tangki tahan dingin. LNG hanya membutuhkan sepertiga dari volume penyimpanan CNG, namun penyimpanan LNG membutuhkan pengeluaran energi yang tinggi untuk pendinginan. Untuk alasan ini, gas alam ditawarkan hampir secara eksklusif sebagai CNG.

Gas alam dan gas minyak cair bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Mesin spark-ignition yang menggunakan hidrogen saat ini dibatasi untuk kendaraan uji. Alkohol terutama digunakan di Eropa dan AS sebagai aditif bensin. Di Brazil, etanol murni juga digunakan sebagai bahan bakar. Bahan bakar sintetis digunakan secara eksklusif di mesin diesel.

Angka oktan menentukan ketahanan ketukan dari bensin tertentu. Semakin tinggi angka oktan, semakin besar ketahanan terhadap ketukan mesin. Iso-octane adalah jenis yang sangat tahan ketukan, diberi nomor oktan 100. Nomor oktan bahan bakar ditentukan dalam mesin uji standar.

Minyak mentah tidak dapat langsung digunakan pada mesin bensin, tetapi harus diolah terlebih dahulu di kilang. Berikut proses utama yang digunakan untuk menyuling minyak mentah:

Sumber energi terpenting adalah minyak bumi atau minyak mentah. Minyak mentah terbentuk selama jutaan tahun dari sisa-sisa organisme hidup yang membusuk dan terdiri dari banyak hidrokarbon yang berbeda. Bahan bakar berkualitas tinggi memberikan kontribusi penting untuk pengoperasian kendaraan yang bebas masalah dan emisi gas buang yang rendah. Oleh karena itu komposisi dan sifat bahan bakar diatur oleh ketentuan hukum.

Pertamax adalah bahan bakar mesin bensin berperforma tinggi dengan angka oktan atau Research Octane Number (RON) minimal 92. Pertamax cocok untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi mesin 9 : 1 hingga 10 : 1. Spesifikasi Pertamax sesuai dengan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.

Biosolar adalah bahan bakar mesin putaran tinggi (HSD), di mana bahan bakar ini merupakan campuran bahan bakar destilasi jenis solar dengan bahan bakar nabati yang mengacu pada Peraturan Menteri ESDM. Saat ini, besaran minyak nabati ke dalam minyak solar sebesar 30 % atau dikenal B30. Spesifikasi sesuai dengan surat keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.

Pertamina Dex (Pertadex) adalah bahan bakar mesin putaran tinggi (HSD). Pertadex berperforma tinggi dengan kandungan sulfur rendah yang sesuai dengan standar emisi euro 3. Spesifikasi Pertadex sesuai dengan surat keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.