Sisipan dalam Produk Cetak dan Tuang
Metode ini melibatkan penempatan komponen ke dalam cetakan sebelum pencetakan plastik atau pengecoran logam, sehingga menjadi bagian yang permanen dan tidak terpisahkan dari produk. Memasukkan komponen terpisah lebih disukai jika sifat unggul dari bahan sisipan diperlukan. Contoh sisipan pada produk cetak atau tuang adalah mur berulir internal, stud berulir eksternal, bearing, dan kontak listrik.
Menempatkan sisipan ke dalam cetakan memiliki beberapa kelemahan dalam produksi:
Gambar 1. Sisipan. (Sumber: M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, edisi 4.) |
Menempatkan sisipan ke dalam cetakan memiliki beberapa kelemahan dalam produksi:
- Desain cetakan menjadi lebih rumit.
- Penanganan dan penempatan sisipan ke dalam rongga membutuhkan waktu yang mengurangi tingkat produksi.
- Sisipan memasukkan bahan asing ke dalam produk cor. Jika terjadi cacat, logam tuang tidak dapat dengan mudah didaur ulang.
Terlepas dari kelemahan ini, penggunaan sisipan sering kali merupakan desain yang paling fungsional dan metode produksi dengan biaya paling rendah.
Referensi
M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, edisi 4.
Komentar
Posting Komentar