Transformator

Transformator memungkinkan transfer sinyal AC dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya. Transfer mungkin menaikkan tegangan, menurunkan tegangan, atau melewatkan tegangan tidak berubah.

Jika dua kumparan yang diisolasi secara listrik ditempatkan bersebelahan dan tegangan AC ditempatkan pada satu kumparan, medan magnet yang berubah akan dihasilkan. Medan magnet yang berubah ini menginduksi tegangan ke dalam kumparan kedua. Tindakan ini disebut sebagai induksi elektromagnetik. Alat ini disebut transformator.

Transformator.
Gambar 1. Transformator.
(Sumber: E. D. Gates, 2007, Introduction to Electronics, edisi 5.)

Dalam sebuah transformator, kumparan yang berisi tegangan AC disebut sebagai gulungan primer. Kumparan lain, di mana tegangan diinduksi, disebut sebagai gulungan sekunder. Besarnya tegangan induksi tergantung pada besarnya induksi timbal balik antara kedua kumparan.

Desain transformator ditentukan oleh frekuensi penggunaannya, daya yang harus ditangani, dan tegangan yang harus ditangani. Misalnya, penerapan transformator menentukan jenis bahan inti tempat kumparan dililit. Untuk aplikasi frekuensi rendah, inti besi digunakan. Untuk aplikasi frekuensi tinggi, inti udara digunakan. Inti udara adalah inti non-logam yang digunakan untuk mengurangi kerugian yang terkait dengan frekuensi yang lebih tinggi.

Transformator dinilai dalam volt-ampere (VA) daripada daya (watt). Hal ini karena adanya beban yang dapat ditempatkan pada lilitan sekunder.

Referensi

E. D. Gates, 2007, Introduction to Electronics, edisi 5.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Flux pada Elektroda SMAW

Cara Menyalakan dan Mematikan Api Las Oxyacetylene