Sifat-sifat Bahan Komposit
Dalam pemilihan material komposit, biasanya dicari kombinasi optimum dari sifat-sifatnya. Misalnya, badan dan sayap pesawat harus ringan, kuat, kaku, dan tangguh. Menemukan bahan monolitik yang memenuhi persyaratan tersebut sulit. Beberapa polimer yang diperkuat serat memiliki kombinasi sifat-sifat ini.
Contoh lain adalah karet. Karet alam adalah bahan yang relatif lemah. Pada awal 1900-an, ditemukan bahwa dengan menambahkan sejumlah besar karbon hitam ke karet alam, kekuatannya bisa meningkat banyak. Kedua bahan tersebut berinteraksi untuk menghasilkan bahan komposit yang secara signifikan lebih kuat daripada hanya salah satu bahan saja.
Karet itu sendiri adalah aditif yang berguna pada polystyrene. Polystyrene bersifat rapuh. Meskipun sebagian besar polimer lain memiliki keuletan yang cukup besar, polystyrene hampir tidak memiliki. Karet alami atau sintetis dapat ditambahkan dalam jumlah sedang untuk menghasilkan polystyrene yang jauh lebih unggul.
Sifat bahan komposit ditentukan oleh tiga faktor:
Contoh lain adalah karet. Karet alam adalah bahan yang relatif lemah. Pada awal 1900-an, ditemukan bahwa dengan menambahkan sejumlah besar karbon hitam ke karet alam, kekuatannya bisa meningkat banyak. Kedua bahan tersebut berinteraksi untuk menghasilkan bahan komposit yang secara signifikan lebih kuat daripada hanya salah satu bahan saja.
Karet itu sendiri adalah aditif yang berguna pada polystyrene. Polystyrene bersifat rapuh. Meskipun sebagian besar polimer lain memiliki keuletan yang cukup besar, polystyrene hampir tidak memiliki. Karet alami atau sintetis dapat ditambahkan dalam jumlah sedang untuk menghasilkan polystyrene yang jauh lebih unggul.
Sifat bahan komposit ditentukan oleh tiga faktor:
- Bahan yang digunakan sebagai fase komponen dalam komposit.
- Bentuk geometris dan struktur yang dihasilkan dari sistem komposit.
- Cara di mana fase berinteraksi satu sama lain.
Komentar
Posting Komentar