Sel dan Baterai

Sel berisi elektroda positif dan negatif yang dipisahkan oleh larutan elektrolit. Baterai adalah kombinasi dari dua atau lebih sel. Ada dua tipe dasar sel. Sel yang tidak dapat diisi ulang disebut sel primer. Sel yang dapat diisi ulang disebut sel sekunder. Contoh sel primer adalah sel kering. Sel kering berisi pasta lembab sebagai elektrolit.

Cell.
Gambar 1. Sel Kering.
(Sumber: E. D. Gates, 2007, Introduction to Electronics, edisi 5.)

Sel jenis ini menghasilkan voltase sebanyak 1,75 - 1,8 volt saat baru. Saat sel digunakan, aksi kimia berkurang, dan akhirnya arus yang dihasilkan berhenti. Jika sel tidak digunakan, pasta elektrolit akhirnya mengering. Sel memiliki umur simpan sekitar dua tahun. Tegangan keluaran sel jenis ini sepenuhnya ditentukan oleh bahan yang digunakan untuk elektrolit dan elektroda.

Sel alkali menggunakan kalium hidroksida sebagai elektrolit. Sel alkali memiliki nilai sirkuit terbuka sekitar 1,52 volt. Sel ini berkinerja lebih baik pada suhu ekstrem.

Sel litium telah mengatasi sifat bawaan yang terkait dengan litium. Litium sangat reaktif dengan air. Output dari sel litium sekitar 3 volt. Sel litium sangat efisien. Manfaat terbesar dari sel litium adalah umur simpan yang sangat panjang dari lima sampai sepuluh tahun.

Sel sekunder adalah sel yang dapat diisi ulang dengan menerapkan tegangan balik. Contohnya adalah baterai timbal-asam yang digunakan dalam mobil. Baterai tersebut terbuat dari enam sel sekunder 2 volt yang dihubungkan secara seri. Setiap sel memiliki elektroda positif dan elektroda negatif. Elektroda dipisahkan dengan plastik atau karet dan direndam dalam larutan elektrolit asam sulfat dan air suling. Saat sel dilepaskan, asam sulfat bergabung dengan timbal sulfat, dan elektrolit berubah menjadi air. Pengisian ulang sel melibatkan penerapan sumber tegangan DC lebih besar dari yang dihasilkan oleh sel. Saat arus mengalir melalui sel, arus mengubah elektroda kembali menjadi timbal peroksida dan mengubah elektrolit kembali menjadi asam sulfat dan air. Jenis sel ini juga disebut sebagai sel basah.

Jenis sel sekunder lainnya adalah sel nickel-cadmium. Sel ini adalah sel kering yang dapat diisi ulang berkali-kali dan dapat menahan muatannya untuk jangka waktu yang lama. Tegangan dari jenis sel ini adalah 1,2 volt.

Referensi

E. D. Gates, 2007, Introduction to Electronics, edisi 5.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Flux pada Elektroda SMAW

Cara Menyalakan dan Mematikan Api Las Oxyacetylene