High-speed Steel
High-speed steel (HSS) merupakan baja tool paduan tinggi yang mampu mempertahankan sifat kekerasannya pada temperatur tinggi. Kemampuan untuk mempertahankan sifat kekerasannya tersebut lebih baik daripada material lain seperti baja karbon tinggi dan baja paduan rendah. Nama high-speed steel digunakan karena bahan tool tersebut dikembangkan untuk mesin-mesin berkecepatan tinggi pada awal tahun 1900-an. Pada awal pengembangannya, HSS tentu saja lebih baik daripada alat potong (tool) sebelumnya.
HSS terbagi menjadi dua jenis. Pertama adalah tungsten-type atau wolfram. Kedua adalah molybdenum-type. Berikut penjelasan singkat dari kedua jenis HSS:
Tungsten-type HSS
Tungsten-type HSS ditunjukkan dengan T-grades oleh American Iron and Steel Institute (AISI). Akan tetapi, ada juga yang menunjukkan tungsten-type HSS dengan sebutan T-series. Tungsten-type HSS mengandung tungsten (W) sebagai komposisi paduan utama, dengan paduan tambahan chromium (Cr), vanadium (V), dan cobalt (Co). Kandungan tungsten biasanya berkisar antara 12 - 18 %. Jenis HSS yang dikenal baik adalah T1, atau 18-4-1 high-speed steel yang mengandung 18 % W, 4 % Cr, dan 1 % V.
Molybdenum-type HSS
Molybdenum-type HSS ditunjukkan dengan M-grades oleh AISI. Akan tetapi, ada pula yang menunjukkan molybdenum-type HSS dengan sebutan M-series. Molybdenum-type HSS mengandung molybdenum (Mo) sebagai komposisi paduan utama, dengan paduan tambahan Cr, V, W, dan Co. Kandungan molybdenum yang digunakan biasanya sampai dengan 10 %.
Molybdenum-type HSS umumnya memiliki ketahanan abrasi yang tinggi daripada tungsten-type HSS. Distorsi yang terjadi akibat panas juga lebih kecil pada HSS jenis molybdenum daripada jenis tungsten. Di samping itu, harga HSS jenis molybdenum juga lebih murah. Oleh karena itu, 95 % dari seluruh alat potong HSS adalah jenis molybdenum.
Pada uraian di atas, dijelaskan bermacam-macam bahan paduan yang terdapat pada HSS. Tentu saja bahan pokok yang terkandung dalam HSS adalah baja. Alat potong HSS biasanya tersedia dalam bentuk tempa (forged), tuang (cast), dan powder-metallurgy (sintered). Untuk meningkatkan performa dari HSS tersebut, dapat dilakukan pelapisan maupun perlakuan panas.
S. Kalpakjian, S. R. Schmid, dan H. Musa, 2009, Manufacturing Engineering and Technology, edisi 6.
Gambar 1. Alat Potong HSS. (Sumber: DEWALT.) |
HSS terbagi menjadi dua jenis. Pertama adalah tungsten-type atau wolfram. Kedua adalah molybdenum-type. Berikut penjelasan singkat dari kedua jenis HSS:
Tungsten-type HSS
Tungsten-type HSS ditunjukkan dengan T-grades oleh American Iron and Steel Institute (AISI). Akan tetapi, ada juga yang menunjukkan tungsten-type HSS dengan sebutan T-series. Tungsten-type HSS mengandung tungsten (W) sebagai komposisi paduan utama, dengan paduan tambahan chromium (Cr), vanadium (V), dan cobalt (Co). Kandungan tungsten biasanya berkisar antara 12 - 18 %. Jenis HSS yang dikenal baik adalah T1, atau 18-4-1 high-speed steel yang mengandung 18 % W, 4 % Cr, dan 1 % V.
Molybdenum-type HSS
Molybdenum-type HSS ditunjukkan dengan M-grades oleh AISI. Akan tetapi, ada pula yang menunjukkan molybdenum-type HSS dengan sebutan M-series. Molybdenum-type HSS mengandung molybdenum (Mo) sebagai komposisi paduan utama, dengan paduan tambahan Cr, V, W, dan Co. Kandungan molybdenum yang digunakan biasanya sampai dengan 10 %.
Molybdenum-type HSS umumnya memiliki ketahanan abrasi yang tinggi daripada tungsten-type HSS. Distorsi yang terjadi akibat panas juga lebih kecil pada HSS jenis molybdenum daripada jenis tungsten. Di samping itu, harga HSS jenis molybdenum juga lebih murah. Oleh karena itu, 95 % dari seluruh alat potong HSS adalah jenis molybdenum.
Pada uraian di atas, dijelaskan bermacam-macam bahan paduan yang terdapat pada HSS. Tentu saja bahan pokok yang terkandung dalam HSS adalah baja. Alat potong HSS biasanya tersedia dalam bentuk tempa (forged), tuang (cast), dan powder-metallurgy (sintered). Untuk meningkatkan performa dari HSS tersebut, dapat dilakukan pelapisan maupun perlakuan panas.
Referensi
M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, edisi 4.S. Kalpakjian, S. R. Schmid, dan H. Musa, 2009, Manufacturing Engineering and Technology, edisi 6.
Komentar
Posting Komentar