Perencanaan Proses

Perencanaan proses melibatkan penentuan proses manufaktur yang paling tepat dan urutan yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk tertentu sesuai desain. Jika itu adalah produk rakitan, perencanaan proses mencakup penentuan urutan langkah perakitan yang sesuai. Rencana proses harus dikembangkan dalam batasan yang ditentukan oleh peralatan pemrosesan yang tersedia dan kapasitas produksi pabrik. Suku cadang yang tidak dapat dibuat secara internal harus dibeli dari pemasok eksternal. Dalam beberapa kasus, item yang dapat diproduksi secara internal dapat dibeli dari vendor luar karena alasan ekonomi atau alasan lainnya.

Keputusan dan detail yang diperlukan dalam perencanaan proses:
  • Proses dan urutan. Rencana proses harus menjelaskan secara singkat semua langkah pemrosesan yang digunakan pada unit kerja dalam urutan pelaksanaannya.
  • Pemilihan peralatan. Secara umum, insinyur manufaktur mencoba mengembangkan rencana proses yang memanfaatkan peralatan yang ada. Jika hal ini tidak memungkinkan, komponen yang bersangkutan harus dibeli atau peralatan baru harus dipasang di pabrik.
  • Tool, die, mold, fixture, dan alat ukur. Perencana proses harus memutuskan perkakas apa yang dibutuhkan untuk setiap proses.

Alat ukur.
Gambar 1. Jangka Sorong merupakan Salah Satu Contoh Alat Ukur.
(Sumber: Taytools, Amazon.com)

  • Alat potong dan kondisi pemotongan untuk proses machining. Hal ini ditentukan oleh perencana proses, insinyur industri, atau operator mesin. Serta mengacu pada rekomendasi buku pegangan standar.
  • Metode. Metode termasuk gerakan tangan dan tubuh, tata letak tempat kerja, alat-alat, dan sebagainya.
  • Standar kerja. Teknik pengukuran kerja digunakan untuk menetapkan standar waktu untuk setiap operasi. Memperkirakan biaya produksi.

Referensi

M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, edisi 4.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Flux pada Elektroda SMAW

Cara Menyalakan dan Mematikan Api Las Oxyacetylene