Desain untuk Manufaktur dan Perakitan
Desain untuk manufaktur dan perakitan (DFM/A) adalah pendekatan desain produk yang secara sistematis mencakup pertimbangan produksi dan perakitan dalam desain. DFM/A mencakup perubahan organisasi, prinsip, serta pedoman desain.
Penerapan DFM/A di perusahaan harus mengubah struktur organisasinya, baik secara formal maupun informal, untuk memberikan komunikasi yang lebih baik antara personel desain dan manufaktur. Hal ini sering dicapai dengan membentuk tim yang terdiri dari desainer produk, insinyur manufaktur, dan spesialisasi lainnya.
Prinsip dan pedoman umum dalam desain untuk manufaktur dan perakitan:
Manfaat penerapan prinsip DFM/A meliputi:
Penerapan DFM/A di perusahaan harus mengubah struktur organisasinya, baik secara formal maupun informal, untuk memberikan komunikasi yang lebih baik antara personel desain dan manufaktur. Hal ini sering dicapai dengan membentuk tim yang terdiri dari desainer produk, insinyur manufaktur, dan spesialisasi lainnya.
Prinsip dan pedoman umum dalam desain untuk manufaktur dan perakitan:
- Minimalkan jumlah komponen. Biaya perakitan berkurang.
- Gunakan komponen standar yang tersedia secara komersial.
- Gunakan suku cadang umum di seluruh lini produk.
- Desain untuk kemudahan fabrikasi.
- Rancang komponen dengan toleransi yang berada dalam kemampuan proses.
- Rancang produk agar mudah dirakit.
- Minimalkan penggunaan komponen fleksibel.
- Buat bentuk komponen dan produk yang mudah dikemas.
Manfaat penerapan prinsip DFM/A meliputi:
- Waktu yang lebih singkat.
- Transisi yang lebih mudah ke dalam produksi.
- Komponen produk lebih sedikit.
- Perakitan lebih mudah.
- Biaya produksi lebih rendah.
- Kualitas produk lebih tinggi.
Referensi
M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, edisi 4.
Komentar
Posting Komentar