Brazing

Brazing adalah proses penyambungan di mana logam pengisi dicairkan dan didistribusikan oleh aksi kapiler antara permukaan logam yang disambung. Pada proses brazing tidak terjadi pelelehan logam dasar, hanya logam pengisi yang meleleh. Logam pengisi memiliki suhu leleh di atas 450 ⁰C tetapi di bawah titik leleh logam dasar yang akan disambung. Jika sambungan dirancang dengan benar dan prosesnya telah dilakukan dengan benar, maka sambungan brazing akan lebih kuat dari logam pengisi.

Brazing.
Gambar 1. Brazing.
(Sumber: Harris Products Group.)

Kelebihan Brazing

Brazing memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pengelasan:
  • Logam apa saja dapat disambung, termasuk logam yang berbeda.
  • Brazing dapat dilakukan dengan cepat dan konsisten.
  • Brazing dapat diterapkan untuk menyambung benda kerja tipis yang tidak dapat dilas.
  • Secara umum, membutuhkan lebih sedikit panas dan daya.
  • Masalah dengan zona yang terkena panas di logam dasar dekat sambungan berkurang.
  • Area sambungan yang tidak dapat diakses oleh banyak proses pengelasan dapat disambung dengan brazing karena aksi kapiler.

Kerugian Brazing

Kerugian dan keterbatasan brazing meliputi:
  • Kekuatan sambungan umumnya lebih lemah dari sambungan las.
  • Suhu servis yang tinggi dapat melemahkan sambungan brazing.
  • Warna logam pada sambungan brazing mungkin tidak cocok dengan warna logam dasar (kerugian estetis).

Aplikasi Brazing

Brazing banyak digunakan di berbagai industri; misalnya menyambung tabung dan pipa, menyambung kabel, memasang alat potong atau pahat, dan membuat perhiasan. Selain itu, industri pengolahan kimia dan kontraktor pipa juga menggunakan brazing.

Referensi

M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, edisi 4.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Flux pada Elektroda SMAW

Cara Menyalakan dan Mematikan Api Las Oxyacetylene