Teknologi 3D Printing: Material Jetting

Material jetting adalah proses pencetakan 3D di mana objek dibuat dengan metode yang mirip dengan ink jet printer dua dimensi. Material disemprotkan ke platform menggunakan pendekatan berkelanjutan.

Gambar 1. Material Jetting.
(Sumber: 3DPrinting.com)

Bahan disemprotkan ke permukaan platform, tempat di mana bahan tersebut membeku dan model dibangun lapis demi lapis. Penyemprotan menggunakan nozel yang bergerak secara horizontal melintasi platform. Selanjutnya lapisan material dikeraskan dengan sinar ultraviolet (UV).

Tahap-tahap Proses Material Jetting

Berikut beberapa tahap material jetting:

• Print head diposisikan di atas platform.
• Material disemprotkan dari print head menggunakan metode thermal atau piezoelectric.
• Material lalu membeku dan menjadi lapisan pertama.
• Lapisan berikutnya dibuat di atas lapisan sebelumnya.
• Lapisan dibiarkan dingin dan mengeras dengan bantuan sinar UV.
• Lakukan pemrosesan akhir dengan menghilangkan material/bahan pendukung.

Beberapa jenis material dapat digunakan dalam satu proses pekerjaan. Material juga dapat diubah selama tahap pembuatan. Material yang digunakan adalah polimer dan plastik. Beberapa jenis polimer yang bisa digunakan seperti: polypropylene, HDPE, PS, PMMA, PC, ABS, HIPS, dan EDP.

Kelebihan Proses Material Jetting

Beberapa keunggulan proses material jetting antara lain:

• Tingkat akurasi tinggi, sehingga limbah sedikit.
• Proses ini memungkinkan beberapa jenis material dan warna dalam satu proses.

Kelemahan Proses Material Jetting

Beberapa kekurangan proses material jetting antara lain:

• Sering membutuhkan bahan pendukung.
• Akurasi yang tinggi dapat dicapai, namun bahannya terbatas dan hanya polimer serta lilin yang dapat digunakan.