Dasar Pengecoran
Dasar pengecoran dimulai dari cetakan. Cetakan berisi rongga yang geometrinya menentukan bentuk benda kerja. Ukuran dan bentuk rongga harus sedikit lebih besar karena terjadi penyusutan pada logam selama pemadatan dan pendinginan. Logam yang berbeda akan mengalami penyusutan yang berbeda, sehingga rongga cetakan harus dirancang untuk logam yang akan dicetak. Cetakan terbuat dari berbagai bahan, termasuk pasir, plaster, keramik, dan logam.
Ketika melakukan proses pengecoran, logam terlebih dahulu dipanaskan pada suhu yang cukup tinggi untuk mengubahnya menjadi cair. Kemudian dituangkan atau diarahkan ke dalam rongga cetakan. Segera setelah logam cair berada dalam cetakan, logam mulai dingin. Saat suhu turun, pemadatan dimulai. Pemadatan melibatkan perubahan fase logam. Diperlukan waktu untuk menyelesaikan perubahan.
Setelah benda kerja sudah cukup dingin, benda tersebut dikeluarkan dari cetakan. Pemrosesan lebih lanjut mungkin diperlukan seperti: memotong logam berlebih dari komponen yang sebenarnya, membersihkan permukaan, memeriksa produk, dan perlakuan panas untuk meningkatkan sifatnya. Selain itu, proses permesinan mungkin diperlukan untuk mencapai toleransi yang lebih dekat.
Gambar 1. Proses Penuangan Logam. (Sumber: HWGiesser) |
Ketika melakukan proses pengecoran, logam terlebih dahulu dipanaskan pada suhu yang cukup tinggi untuk mengubahnya menjadi cair. Kemudian dituangkan atau diarahkan ke dalam rongga cetakan. Segera setelah logam cair berada dalam cetakan, logam mulai dingin. Saat suhu turun, pemadatan dimulai. Pemadatan melibatkan perubahan fase logam. Diperlukan waktu untuk menyelesaikan perubahan.
Setelah benda kerja sudah cukup dingin, benda tersebut dikeluarkan dari cetakan. Pemrosesan lebih lanjut mungkin diperlukan seperti: memotong logam berlebih dari komponen yang sebenarnya, membersihkan permukaan, memeriksa produk, dan perlakuan panas untuk meningkatkan sifatnya. Selain itu, proses permesinan mungkin diperlukan untuk mencapai toleransi yang lebih dekat.