Persyaratan Uji Kekerasan Rockwell
Uji kekerasan Rockwell merupakan metode pengujian untuk mencari nilai kekerasan logam atau polimer. Pengujian ini menggunakan bola atau kerucut yang berfungsi untuk menekan benda uji sehingga meninggalkan bekas berupa lekukan (indentasi).
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengujian kekerasan Rockwell:
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengujian kekerasan Rockwell:
- Pilih metode pengujian sesuai dengan standar yang diinginkan, misalnya ISO 6508, ASTM E18, atau JIS Z 2245.
- Sesuaikan skala pengujian dengan jenis benda uji. Misalnya skala A digunakan untuk bahan karbida dan baja yang telah dikeraskan. Skala H untuk aluminium, seng, dan timbal.
- Benda uji jangan terlalu tipis. Jika menggunakan standar ASTM, tebal benda uji paling tidak 10 kali kedalaman indentasi. Sedangkan untuk standar ISO dengan bahan indenter berupa cemented carbide, tebal bahan uji minimal 15 kali kedalaman indentasi.
- Jarak antara dua indentasi tidak boleh terlalu dekat. Jarak antara dua titik pusat indentasi minimal 3 kali diameter indentasi.
- Jarak antara indentasi dengan ujung benda uji juga tidak boleh terlalu dekat. Jarak tersebut minimal sebesar 3 kali diameter indentasi.
- Waktu indentasi 2-6 detik.
- Dua benda uji atau lebih yang disusun untuk pengujian, tidak boleh dilakukan. Lakukan tiap pengujian dengan satu susun benda uji.
- Sebaiknya permukaan benda uji rata, halus, dan bersih. Hindari suatu hal yang menyebabkan defleksi pada benda uji.
- Jangan lupa lakukan kalibrasi pada alat uji Rockwell ketika ganti indenter.
- Pastikan dudukan alat uji Rockwell kuat dan rata horizontal. Indenter sebaiknya tegak lurus dengan permukaan benda uji.
Alat Uji Kekerasan Rockwell (Rockwell Hardness Tester)
Berikut gambaran alat uji kekerasan Rockwell:Gambar 1. Fungsi dan Bagian Utama Alat Uji Kekerasan Rockwell |