Pemahatan (Chiseling)
Anda mungkin sering melihat ukiran atau patung. Ukiran atau patung tersebut sebenarnya berawal dari sebuah kayu atau batu utuh yang dibentuk sehingga menjadi karya seni yang indah. Kedua karya seni itu dikerjakan atau dibentuk dengan proses pemahatan.
Pemahatan termasuk salah satu jenis kompetensi yang ada di dalam kerja bangku. Pemahatan merupakan proses penyayatan atau proses pengurangan volume pada benda padat. Proses ini menggunakan perkakas atau alat yang disebut sebagai pahat. Hal itu bisa dilihat dari kata pemahatan yang berasal dari kata dasar pahat. Dalam Bahasa Inggris, perkakas ini disebut dengan istilah chisel.
Cara Memahat
Kualitas hasil pemahatan tergantung pada keterampilan pemahat (orang yang memahat). Supaya pemahat terampil, perlu dibekali pengetahuan tentang cara memahat dan diikuti dengan latihan yang memadai.
Pemahatan dilakukan dengan dua tangan. Tangan kiri memegang pahat, sedangkan tangan kanan memegang palu (mungkin bisa dibalik bila anda kidal). Selanjutnya tempelkan ujung pahat (mata pahat) ke permukaan benda kerja. Ketika menempelkan ujung pahat pada permukaan benda kerja, posisikan pahat tersebut dengan kemiringan kira-kira 30°-60° dari permukaan benda kerja. Pahat yang telah diposisikan dengan benar, selanjutnya dapat dipukul menggunakan palu sehingga penyayatan bisa terjadi.
Sudut kemiringan pahat akan memengaruhi gaya pemukulan. Sudut kemiringan yang semakin rendah (hampir mendekati horizontal) menghasilkan penyayatan yang tipis atau kecil. Gaya pemukulan yang dibutuhkan juga semakin kecil. Sebaliknya sudut kemiringan yang semakin tinggi (hampir mendekati tegak atau vertikal) menghasilkan penyayatan yang tebal. Gaya pemukulan yang dibutuhkan akan semakin besar. Posisi pahat yang tegak biasanya digunakan untuk memotong.
Kelebihan Proses Pemahatan
Berikut beberapa kelebihan dari proses pemahatan:
(1) Fleksibel, dapat digunakan di mana saja.
(2) Tidak memerlukan energi listrik.
(3) Ramah lingkungan.
(4) Dapat digunakan untuk mencungkil (membuat kantong) atau digunakan untuk menyayat permukaan benda kerja dari tengah.
Kelemahan Proses Pemahatan
Berikut beberapa kelemahan dari proses pemahatan:
(1) Butuh keterampilan yang baik.
(2) Butuh kekuatan tangan dan stamina yang baik dari pemahat.
(3) Sulit mencapai ukuran yang presisi.
(4) Perlu konsentrasi yang tinggi supaya pukulan tepat.
(5) Proses pengerjaan lebih lama dibanding dengan menggunakan mesin.
Aplikasi Pemahatan
Proses pemahatan dapat digunakan untuk menyayat berbagai macam jenis material seperti: baja, kayu, batu, dan beton. Penggunaan pahat dalam aplikasi sehari-hari antara lain: untuk membuat patung dan ukiran, membongkar beton, atau memotong baut yang sudah berkarat.
Komentar
Posting Komentar