Gambar sebagai Bahasa Teknik
Gambar adalah informasi visual yang menjadi media komunikasi antara orang satu dengan orang lain. Gambar mengandung arti tertentu yang dapat dibaca dan dimengerti. Dalam bidang teknik, penyampaian informasi menggunakan gambar jauh lebih mudah dibanding dengan menggunakan kalimat. Sebagai contoh bila anda ingin menjelaskan bentuk dan ukuran dari sebuah roda. Pasti anda memerlukan banyak kalimat untuk menjelaskan roda tersebut.
Gambar memiliki beberapa fungsi. Pertama sebagai penyampai informasi dari perancang ke pembuat. Sebagai contoh perancang membuat gambar poros lalu menyerahkannya ke pembuat. Selanjutnya pembuat mengerjakan sesuai gambar tersebut, sehingga jadilah produk poros.
Fungsi gambar yang kedua ialah sebagai arsip atau data teknis. Seorang perancang bisa saja merangkap sebagai pembuat. Bila orang tersebut menyimpan rancangannya di dalam pikirannya saja, maka di kemudian hari dia akan mengalami kesulitan untuk membuat produk yang telah dia rancang. Hal itu terjadi karena dia tidak memiliki data atau arsip, sehingga dia harus mengingat-ingat rancangan yang telah dia rancang kemarin. Di samping itu, data juga diperlukan ketika ingin membuat perbaikan atau penyempurnaan pada rancangan-rancangan terdahulu.
Fungsi gambar yang ketiga ialah sebagai alat bantu dalam membuat gambar final. Dalam merancang, perancang juga membuat gambar-gambar awal sebagai pedoman untuk berpikir. Gambar-gambar awal juga membantu perancang dalam membandingkan beberapa alternatif. Hal itu bermanfaat ketika perancang menemukan beberapa alternatif rancangan.
Gambar sebagai bahasa teknik dan sumber informasi harus dapat dimengerti oleh semua orang. Oleh karena itu, perlu ada persetujuan bersama tentang arti yang ada pada gambar. Persetujuan tersebut selanjutnya digunakan sebagai standar dalam menggambar. Salah satu contoh standar yang biasa digunakan adalah ISO.
Gambar memiliki beberapa fungsi. Pertama sebagai penyampai informasi dari perancang ke pembuat. Sebagai contoh perancang membuat gambar poros lalu menyerahkannya ke pembuat. Selanjutnya pembuat mengerjakan sesuai gambar tersebut, sehingga jadilah produk poros.
Fungsi gambar yang kedua ialah sebagai arsip atau data teknis. Seorang perancang bisa saja merangkap sebagai pembuat. Bila orang tersebut menyimpan rancangannya di dalam pikirannya saja, maka di kemudian hari dia akan mengalami kesulitan untuk membuat produk yang telah dia rancang. Hal itu terjadi karena dia tidak memiliki data atau arsip, sehingga dia harus mengingat-ingat rancangan yang telah dia rancang kemarin. Di samping itu, data juga diperlukan ketika ingin membuat perbaikan atau penyempurnaan pada rancangan-rancangan terdahulu.
Fungsi gambar yang ketiga ialah sebagai alat bantu dalam membuat gambar final. Dalam merancang, perancang juga membuat gambar-gambar awal sebagai pedoman untuk berpikir. Gambar-gambar awal juga membantu perancang dalam membandingkan beberapa alternatif. Hal itu bermanfaat ketika perancang menemukan beberapa alternatif rancangan.
Gambar sebagai bahasa teknik dan sumber informasi harus dapat dimengerti oleh semua orang. Oleh karena itu, perlu ada persetujuan bersama tentang arti yang ada pada gambar. Persetujuan tersebut selanjutnya digunakan sebagai standar dalam menggambar. Salah satu contoh standar yang biasa digunakan adalah ISO.
Komentar
Posting Komentar