Pencegahan Bahaya Api pada Oxyacetylene Welding (Las Oksi-asetilin)
Sebenarnya nyala api las jarang sekali
menjadi penyebab kebakaran. Hal ini karena nyala api tersebut dikontrol dengan
baik oleh pengelas (welder). Penyebab kebakaran justru terjadi akibat
percikan bunga api saat proses pengelasan. Selain itu, kebakaran juga bisa
terjadi akibat logam panas hasil pengelasan yang bersentuhan dengan benda-benda
yang mudah terbakar.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya kebakaran ketika melakukan
proses OAW:
(1) Pengetahuan dan pemahaman tentang keselamatan kerja
dari orang-orang yang bekerja di bengkel las.
(2) Kondisi tempat las yang bersih dari benda-benda yang
mudah terbakar. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar paling tidak sejauh 8
meter dari titik/lokasi pengelasan.
(3) Ketersediaan alat pemadam kebakaran di bengkel tempat
anda bekerja. Letakkan alat pemadam kebakaran pada lokasi yang mudah terlihat
dan mudah diraih.
(4) Jangan mengelas di atas lantai berbahan kayu. Apabila
memang harus dilakukan, lapisi lantai kayu tersebut dengan plat logam atau
asbes.
(5) Perlakukan selang-selang gas dengan baik supaya tidak
terjadi kebocoran pada selang tersebut.
(6) Perlakukan komponen las OAW lainnya dengan baik pula.
Perhatikan sambungan-sambungan instalasi las secara cermat. Bagian-bagian
sambungan rentan terjadi kebocoran. Bila perlu periksa dengan cara mengoleskan
air sabun pada sambungan tersebut. Jika terjadi gelembung-gelembung sabun yang
membesar, maka telah terjadi kebocoran.
Ada
dua fenomena merugikan yang dapat timbul ketika mengelas. Kedua fenomena
tersebut adalah nyala balik dan nyala letup. Nyala balik adalah nyala api yang
kembali ke dalam pembakar (torch) atau pembakaran gas yang terjadi di
dalam torch. Bukan hanya pada pembakar, nyala balik juga bisa terjadi di
dalam selang, regulator, atau tabung gas. Supaya tidak terjadi nyala balik
hingga tabung gas atau selang, anda harus memasang katup anti nyala balik di
antara selang dan pembakar. Berikut beberapa penyebab terjadinya nyala balik:
(1) Tekanan kerja salah, tidak sesuai dengan ukuran mulut
pembakar atau torch.
(2) Mulut pembakar longgar atau terlepas.
(3) Selang gas terpuntir sehingga aliran gas terganggu.
(4) Pembakar las kotor atau berminyak.
Sedangkan
nyala letup adalah nyala yang terjadi ketika proses pelelehan benda kerja
berlangsung. Penyebab terjadinya nyala letup antara lain:
(1) Tekanan kerja gas asetilin terlalu kecil, tidak
sesuai dengan ukuran mulut pembakar.
(2) Ujung pembakar (ujung torch) terlalu panas karena
terlalu sering digunakan.
(3) Ujung pembakar terlalu panas karena terlalu dekat
dengan cairan logam las.
(4) Lubang ujung pembakar kotor atau tersumbat.
Komentar
Posting Komentar