Cara Membubut Tirus

Pembubutan adalah proses permesinan di mana pahat bubut menyayat atau memotong material yang berputar. Pahat disayatkan secara linear dengan arah sejajar sumbu rotasi untuk menghasilkan geometri silinder. Pembubutan secara tradisional dilakukan dengan alat yang disebut mesin bubut. Proses pembubutan terdiri dari beberapa macam. Salah satu proses tersebut adalah pembubutan tirus.

Pembubutan tirus merupakan proses pembubutan yang digunakan untuk membuat silinder meruncing atau bentuk kerucut. Ada berbagai metode untuk membubut tirus. Berikut beberapa metode tersebut:

Memiringkan Eretan Atas

Eretan atas pada mesin bubut dapat diputar atau dimiringkan dengan mengendorkan mur pengikat pada eretan tersebut. Penyesuaian sudut kemiringan dapat dilakukan dengan berpedoman pada skala sudut yang ada pada eretan atas. Penyesuaian kemiringan menggunakan skala sudut pada eretan atas tersebut merupakan penyesuaian secara kasar. Untuk penyesuaian kemiringan secara halus, anda dapat menggunakan alat ukur dial.

Metode pembubutan tirus dengan memiringkan eretan atas merupakan metode yang paling mudah. Membubut tirus dengan metode ini juga dapat digunakan untuk membuat tirus dengan sudut kemiringan yang besar. Namun penggunaan eretan atas memiliki keterbatasan. Membubut tirus dengan eretan atas menghasilkan tirus yang pendek. Selain itu membubut dengan eretan atas tidak dapat dilakukan secara otomatis.

Membubut konis dengan eretan atas.
Gambar 1. Membubut Tirus dengan Eretan Atas.
(Sumber: H. Tschätsch, 2009, Applied Machining Technology, edisi 8.)

Menggeser Tailstock

Tailstock mesin bubut dapat digeser ke samping dengan jarak pergeseran yang sangat terbatas. Oleh karena itu pembubutan tirus dengan menggeser tailstock hanya menghasilkan tirus yang ramping (sudut kemiringan tirus tidak besar).

Membubut konis dengan menggeser tailstock.
Gambar 2. Membubut Tirus dengan Menggeser Tailstock.
(Sumber: H. Tschätsch, 2009, Applied Machining Technology, edisi 8.)

Persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan jarak penggeseran tailstock adalah sebagai berikut:

Di mana,
  • SR = Jarak penggeseran tailstock (mm).
  • D = Diameter besar (mm).
  • d = Diameter kecil (mm).

Metode pembubutan tirus dengan menggeser tailstock relatif sulit. Hal tersebut karena keterbatasan jarak penggeseran tailstock yang dapat diterapkan. Batas penggeseran tailstock yaitu sebesar SR : L = 1 : 50. Di mana SR adalah jarak penggeseran tailstock dan L adalah panjang tirus. Apabila tailstock digeser secara berlebihan, akan terjadi permasalahan kontak antara lubang center benda kerja dengan center pada tailstock.

Kelebihan dalam membubut dengan metode penggeseran tailstock adalah:
  • Bisa membuat tirus yang ramping dan panjang.
  • Pada saat penyayatan menggunakan eretan memanjang, sehingga dapat dilakukan penyayatan secara otomatis.

Kelemahan dalam membubut dengan metode penggeseran tailstock adalah:
  • Sudut kemiringan tirus kecil.
  • Timbul getaran.
  • Benda kerja bisa melengkung.

Menggunakan Taper Attachment (Taper Guide Bar)

Membubut tirus dengan menggunakan taper attachment tergolong dalam jenis pembubutan copy. Proses pembubutan tirus dapat terjadi dengan menghubungkan eretan melintang dengan taper attachment. Taper attachment yang terhubung dengan eretan melintang mengakibatkan pergeseran secara radial selama proses penyayatan memanjang (longitudinal). Pergeseran tersebut terjadi sesuai dengan kemiringan dari taper attachment. Sebelum membubut dengan taper attachment, pastikan baut penyesuaian pada eretan melintang disesuaikan terlebih dahulu.

Membubut kerucut dengan taper attachment.
Gambar 3. Membubut Tirus dengan Taper Attachment.

Metode pembubutan tirus dengan taper attachment memungkinkan kita untuk membuat tirus dengan rasio 1 : 5 atau dengan besar sudut tirus sekitar 10°. Proses penyayatan pada metode ini juga menggunakan eretan memanjang, sehingga proses penyayatannya dapat dilakukan secara otomatis.

Menggunakan Alat Potong Berbentuk Miring

Pembubutan tirus juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat potong lebar yang berbentuk miring. Kemiringan alat potong tersebut harus disesuaikan dengan kemiringan tirus yang akan dibuat. Pembubutan tirus dengan alat potong miring ini dapat digolongkan dalam pembubutan bentuk.

Membubut konis dengan pahat bubut berbentuk miring.
Gambar 4. Membubut Tirus dengan Alat Potong Berbentuk Miring.

Referensi

H. Tschätsch, 2009, Applied Machining Technology, edisi 8.
M. P. Groover, 2010, Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and Systems, edisi 4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar