Penomoran Baja Struktural Menurut DIN 17100

Baja struktural merupakan bahan konstruksi yang penting. Baja struktural memiliki atribut seperti kekuatan, kekakuan, ketangguhan, dan keuletan (daktilitas) yang sangat diinginkan dalam konstruksi modern. Kekuatan adalah kemampuan suatu material untuk menahan tegangan. Kekakuan adalah kemampuan suatu material untuk menahan deformasi. Ketangguhan adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap energi sebelum rusak. Daktilitas adalah kemampuan material untuk mengalami deformasi plastis, sebelum rusak.

Baja-baja struktural DIN 17100 ditandai dengan kode/nomor seperti St37, St42, St44, St50, dst. Penomoran tersebut tentu saja memiliki makna yang menunjukkan spesifikasi dari baja struktural. Penomoran secara umum dimaksudkan untuk memudahkan penamaan baja atau material sesuai komposisi, spesifikasi, atau sifat baja.

Baja St37.
Gambar 1. St37.
(Sumber: Hebei Haihao Group.)

Berikut makna dari baja-baja struktural DIN 17100:
St37
  • St memiliki makna baja (dalam Bahasa Jerman: stahl; dalam Bahasa Inggris: steel).
  • 37 memiliki makna kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm² atau sekitar 360-370 N/mm².
  • Sehingga St menunjukkan baja struktural, sedangkan dua digit di belakang menunjukkan kekuatan tarik dalam kg/mm². Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa St37 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm².

Contoh lain:
St44
  • St memiliki makna baja.
  • 44 memiliki makna kekuatan tarik sebesar 44 kg/mm².
  • Sehingga St44 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 44 kg/mm².

St50 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 50 kg/mm².
St52 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 52 kg/mm².
St60 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 60 kg/mm².
dst.

Di belakang angka pada penomoran DIN 17100 biasanya dijumpai angka lain yang dipisahkan dengan tanda sambung/penghubung. Contohnya sebagai berikut: St37-2, St37-3, St44-2, St44-3, dst.

St37-2
St37 bermakna sama yakni baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm². Di belakang tanda penghubung terdapat angka satuan (satu digit angka; dalam contoh tersebut angka 2). Angka tersebut secara umum menandakan bahwa baja tersebut lebih murni. Semakin besar angka yang ada di belakang tanda penghubung maka semakin besar tingkat kemurnian baja tersebut. Untuk lebih mudah dapat diartikan sebagai berikut:
  • St37-2 lebih murni dibandingkan dengan St37.
  • St37-3 lebih murni dibandingkan dengan St37-2 dan St37.

Contoh lain:
  • St44-2 lebih murni dibandingkan dengan St44.
  • St44-3 lebih murni dibandingkan dengan St44-2 dan St44.

Telah dijelaskan bahwa semakin besar angka di belakang tanda penghubung maka semakin tinggi tingkat kemurnian baja. Apa maksud dari “tingkat kemurnian yang semakin tinggi” atau “lebih murni” dalam baja struktural ini? Maksud dari hal tersebut akan dijelaskan dengan contoh sebagai berikut:

St37-2 banding St37-3
  • St37-2 mengandung 0,21-0,25 % karbon; 0,065 % phosphorus; 0,065 % sulfur; dan 0,010 % nitrogen.
  • St37-3 mengandung 0,19 % karbon; 0,050 % phosphorus; 0,050 % sulfur; dan 0,0 % nitrogen.
  • Berdasarkan kedua pernyataan tersebut, St37-3 mengandung campuran atau paduan yang lebih sedikit daripada St37-2. Oleh karena itu St37-3 lebih murni dibandingkan dengan St37-2.

Saat ini penomoran DIN 17100 sudah jarang dijumpai. Penggunaan notasi DIN 17100 diganti dengan notasi yang baru yakni DIN EN 10025. Berikut beberapa contoh perubahan dari notasi DIN 17100 ke notasi DIN EN 10025.
  • St37 menjadi S235 (S235 baja struktural dengan kekuatan yield minimum 235 N/mm²).
  • St44 menjadi S275 (S275 baja struktural dengan kekuatan yield minimum 275 N/mm²).
  • St52 menjadi S355.
  • St50 menjadi E295 (E295 baja struktural dengan kekuatan yield minimum 295 N/mm²).
  • St60 menjadi E335.
  • dst.

Aplikasi Baja Struktural

Baja struktural biasanya digunakan untuk membuat konstruksi jembatan, tower, gedung olahraga, pabrik, dan lain-lain.

Referensi

W. F. Chen, 2001, Handbook of Structural Engineering.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar